0

took the moment to exhale

Pernah marah dengan seseorang lalu kamu memaki-maki dia, kamu keluarkan segenap perasaan marahmu dan menunjukkan bahwa dia salah dan kamu benar?

Lalu kamu berlalu dari depan wajahnya; wajah yang kemudian menunduk sedih karena tak percaya bahwa kata-kata sepedas itu bisa keluar dari bibirmu? Tidak menyangka bahwa seseorang seperti kamu bisa semarah itu? Atas kesalahan yang mungkin baginya tidak penting tapi buatmu seolah kalau kamu tidak marah, segalanya akan berantakan?

Dan ya..
kamu akhirnya tenang. Merasa senang. Merasa puas. Merasa lega karena telah mengeluarkan segala kemarahan yang sudah kamu pendam selama ini.

Sampai akhirnya, di setiap detik yang berlalu berikutnya, segala peristiwa tadi seolah berkelebat terus di dalam benakmu. Bagai slide show presentation yang memperlihatkan wajah bersedih orang itu, wajah kemarahanmu yang seolah tak punya hati, dan kata-kata yang kamu harap bisa tertelan kembali....

That time,
you just wish,
you took the moment to exhale.

......

But you didn't.

Hmmm....

0 komentar: