0

GA SEGITUNYA, KALEEE....

Untuk pertama kalinya, after one whole damn year I've spent on cursing him to go to hell.. :)
Just about five minutes ago, saya bertamu di 'rumahnya'; kamu tahu nggak sih kalau membuka lembar friendster-nya adalah one of my greatest fear? Karena ujung-ujungnya saya bakal nangis, inget dia lagi, marah-marah nggak penting, lalu dendam membara kayak Mantili di Saur Sepuh (hehehe, ketauan nih betapa jadulnya dirikuh.. )

Sungguh,
perjuangan banget untuk berani masuk ke dalam rumahnya. Takut pada kenyataan bahwa he's okay, he's with someone else, dan sudah nggak peduli sama saya (emang kapan dia pernah peduli, yah? hehe)

But, hey...
Entah kenapa tadi saya malah mikir, "It's now or never. Mau sampai kapan lo lari, La? So what kalau dia baik-baik aja? So what kalau dia pacaran sana sini? So what kalau pacarnya jauh lebih cakep dari elo?"

...ketakutan itu harus dihadapi, otherwise, kamu akan merasa ketakutan terus sepanjang hidupmu...

Lime menit yang lalu, I faced my dead or alive situation! Haha... hiperbolis, ya? In fact, it was totally frightening at first. Bayangkan, in one click mouse away, akan terbangun jembatan antara saya sekarang... dan saya di masa lalu...

Should I even build the brigde to connect with my past?
Or should I just wait in the other but keep on asking the same question again and again.. keep having the same feeling again and again...?

Tidak bisa tidak.
Saya harus melakukannya.

I clicked my mouse. Slowly enough, seperti berusaha untuk tidak membangunkannya... :)
Menatap tenang sebuah layar yang memuat wajahnya...
Dan...

Ya. I saw the whole bunch of pictures... perempuan yang sama... dalam berbagai gaya... *I don't know, is she a model or something, but she's beautiful indeed*

Dan kamu tahu?

I WAS LAUGHING OUT LOUD!!!

Kenapa, La? Lo bilang ceweknya cakep... kok malah ketawa? Apa ternyata dia banci, gitu? :D

Hihihi.. jahat euy... Saya tadi ketawa... karena saya menertawakan diri saya sendiri. Segalanya seolah berkelebat seperti slide yang tampil bergantian di layar projector. Tangisan saya... Pertengkaran saya dengan Pacar *okay, mantan* karena saya masih memikirkan dia... Atau tiba-tiba merasa kangen luar biasa sama seseorang yang sudah menyakiti saya... (sehingga saya menganggap diri saya pantas masuk MURI karena keanehan saya ini! Haha!)

Jadi ketakutan saya yang nggak penting itu cuman segini nih?
Kesedihan saya yang over dossage itu cuman segini nih?

Kenapa saya cuek aja melihat dia udah moved on? Kenapa rasa cemburu itu nggak ada sama sekali ya?

Gila, kan?
Seseorang yang saya pikir telah menginspirasi segala luka yang pernah ada dan masih membekas sampai sekarang, ternyata... GA SEGITUNYA KALEEE....

wakakaka...

*Sumpah, sampai sekarang saya masih mikir: what took me so long to get here? Saya kemana aja, sih? Kok butuh setahun buat tertawa seperti ini... But still, it felt nice to laugh at my own silly stupid mistakes... *





Lyrics | Rihanna lyrics - Take A Bow lyrics

0 komentar: