0

Lifetime Addiction

Saat saya bicara soal adiksi saya terhadap same flavor of cappucino, or how addicted I am with some several songs... dan banyak hal lain yang membuat saya sempat berpikir: Gua ini mencandu terlalu hebat, atau emang dasarnya weirdo?

Titi, sahabat saya, bilang, "Ah ini bukan addiction... it's just consistency."

OK. Konsisten.
Tapi tiba-tiba di kesempatan yang lain, dia malah cerita tentang Ray, seseorang di masa lalu saya, my highschool sweetheart, yang dia sebut sebagai: your lifetime addiction.

Alias: adiksi seumur hidup.

Huah... serem banget ya?
Tapi hmm....
saya rasa sih, when it comes to Ray and my feelings for him in the past, ini tidak ada sangkut pautnya dengan kecanduan atau konsistensi. Kamu tahu apa yang paling tepat? Namanya: penasaran!
Iya. PENASARAN!

Kabarnya gimana...
Sudah kayak apa sekarang...
Akhirnya rela jadi suami perempuan mana...
Kenapa dia milih perempuan itu...
Dulu nyadar nggak kalau saya ini seneng banget sama dia...
Dulu ngerti nggak kalau saya malu-malu nggak jelas itu karena saya madly in love about him!

Just that feeling.
Bukan adiksi. Bukan konsistensi.
Tapi rasa penasaran...

well... mungkin titi benar.
It's an addiction; sebuah adiksi untuk mengetahui where he is now and what would life be if I met him again... :)

(hey, Ray! Bersahabat dengan internet dong, biar aku bisa dengan mudahnya nyariin kamu... hehe)

0 komentar: