Showing posts with label sahabat. Show all posts
Showing posts with label sahabat. Show all posts
2

Are You Tired, Hm?

Women come and go in his life. Membuat bising hidupnya. Telepon yang berbunyi seolah irama yang konstan, membuat pusing kepalanya. He's just trying to be nice and I know that for sure; karena saya melihat sendiri betapa lelahnya kedua matanya yang memohon agar semua dering telepon dan SMS itu berhenti.

Sampai suatu kali dia berbisik, "C'mon..." dan berlalu menjauh hanya untuk menerima telepon demi telepon yang berdering setiap beberapa menit sekali! Ugh!

I'm in love with a guy like him. Infact, I am one of the regular caller babes in his cellphone.
Tapi melihatnya seperti itu, melihat kedua biji matanya yang tak lagi bening tapi  penuh dengan kelelahan, melihatnya harus bermanis-manis padahal sebelumnya ia mengeluh, saya tahu, dia bukan seorang lelaki yang bahagia.

Dia lelah!
Dia sangat lelah!

Setiap pahlawan butuh untuk istirahat juga. Setiap aktor butuh jeda juga. Setiap atlit sepak bola butuh waktu untuk turun minum.
Tapi dia tidak pernah berhenti.
Dua puluh empat jam sehari, tujuh hari dalam seminggu.

Berjalan seperti clock-wise.
Dan saya tahu, I think he had enough of it.

Kapan-kapan saya akan bertanya lagi kepadanya; setelah saya yakin bahwa dia tidak mengeluh lelah sesaat sebelum mengangkat telepon dari saya.
Saat saya yakin, baru saya akan bertanya: "Are you tired, hm?"

Dan saya tidak akan tawarkan apa-apa kecuali satu kalimat ini: "Istirahat, ya..."
Sambil berharap, mereka, perempuan-perempuan itu... mau mengerti.
0

Hey, Birthday Girl!


Hey, You...




Perempuan manis, kecil mungil, yang selalu bikin aku ngiri karena nggak pernah bisa gendut walaupun kamu sudah menelan seluruh makanan yang tersaji di atas meja prasmanan orang kawinan!

It's almost midnite in my room *haha, ada bedanya ga sih, Bu, rumah dirimu dan diriku yang cuman beda beberapa hela nafas aja?* OK, boong... Cuman satu kali naik turun bemo itu...
Dan tepat pukul dua belas nanti.... you'll turn 29! Woohooo! Dua sembilan, Bu... DUA SEMBILAN! What an age, ya, Bu?

Remember how silly all the things we did, Bu?

Kebiasaan surat-suratan pas jaman SMP dulu, yang sukses bikin kita ngakak kayak orang gila *okay, kita emang gila! bukan kayak lagi.. hihihi* pas dibaca ulang empat tahun berikutnya alias pas kita SMA kelas dua itu?
Kebiasaan telepon-teleponan sampai empat jam, setiap hari, dan aku bela-belain naik sepeda ontel untuk sampai ke telepon umum dekat pasar sambil membawa satu kantong duit seratus recehan yang jumlahnya bisa sampai tiga ribu itu? Gila! Ngobrol apa ya, kita?? Ray**nd itu, ya? Yang kamu bilang adalah My Life Time Addiction itu?
Haha.. gila.. gila... dia bukan Addiction-ku, Ties...

Dia itu OBSESSION! Bedakan, ya... Bedakan itu... hehe...



Kita udah sahabatan berapa tahun, Say? Apa? 16 tahun?!!! Buset.. Kalau kita beda jenis, mungkin udah kawin dari dulu kali ya... *ralat: GILA KALI! gue masih doyan cowok!*

Nggak terasa kita udah bersahabat sampai enam belas tahun lamanya... Udah kayak usianya anak SMA kelas satu, tuh... Hebat ya? Apalagi sampai sekarang kita juga masih keep in touch dan sering lunch bareng....

Duh, Ties...
Nggak nyangka aja that life's brought us here, right here in this moment, where we still get the chance to talk, untuk ngegosipin siapapun, untuk berbagi cerita dan ide gila... *and thanks for your help ya, Bu... udah nekat telepon ke rumah Ray**nd dan nyamar jadi aku! Edan! Edan! Lihat, tuh... Ray**nd sampai balik ke kandangnya di Belanda gara-gara kamu!*

But hey,
Biar kata kita berdua ini saling cela-celaan...
Saling merasa lebih cakep dibandingkan satu sama lain...
Dan sering kali ketemuan buat curhat soal cowok-cowok gebleg yang nggak pernah tahu betapa beruntungnya mereka sudah berhasil merebut hati kita berdua.. *uhui!*

Aku nggak akan pernah bisa lupa gimana hebatnya kamu menjadi seorang sahabat yang selalu ada buat aku. Ah, aku rasa nih, Ties... Jemari di seluruh tanganmu nggak akan cukup menghitung berapa kali aku mengadu sakit hati ke kamu, deh... And I thank you for that! Beneran... Kalau nggak ada kamu, nggak bakal bisa deh ngelewatin masa-masa kejam pas SMA dulu... *maksudnya kita yang kejam sama temen-temen, bukan merekanya ke kita.. hahaha*

You know that I will always count on you, Ties.
Dan aku harap, kamu juga menganggapku sebagai seseorang yang bisa rely on to, bukan sebagai bodyguard kamu setiap jalan-jalan... *eh, gendutin badan dong... aku berjuang sampai ngotot juga nggak bakal bisa lebih kurus dari kamu, Jeng!* :D

Aku tahu, kamu pasti bakal bete berat kalau aku bilang, "Aku mempersembahkan posting ini sebagai kado ulang tahunmu..." Karena kamu bakal ngamuk sengamuk-ngamuknya dan ogah nraktir aku makan di Sushi Tei! Hehe... Percayalah, Ties... Aku masih cukup normal untuk tidak menolak ajakan makan di Sushi Tei dan akan memberikan hadiah buat kamu... *Well, kamu belum punya kaos kaki motif polkadot warna oranye dan ijo pupus, kan? Ntar aku beliin buat kamu deh... Apa? Tiga pasang? OK... Apa? Apa? Pingin motif macan tutul juga? Idih, Ties... Mana ada macan tutul warna pink, sih....* Haha..

Demi Sushi Tei..
Aku cuman mau ngucapin aja di sini...

HAPPY 29th BIRTHDAY, TIES!

Now you're one year older than me.... *ya, sampai tanggal 12 Februari, baru kita samaan lagi.. hahaha*

Semoga kamu selalu bahagia, ya, Ties...
Karena kamu tahu, your happiness is my every thing.
Jadi jangan sedih-sedih, ya, Ties... Bagi sama aku... SEMUANYA... *termasuk gajianmu tiap bulan itu.. *

You're always be my mentor in life, in your unique ways...
Love you so much, Dear...


Dari yang paling cakep,
LALA

0

What a Complete Life

One time, seorang teman pernah bertanya ini:
"Eh, La.. gua kasih pertanyaan, terus ntar lo jawab ya..."
"Dapet hadiah?"

"Lo kata gua Tantowi Yahya?"

"Ya, kali..."
Setelah menunggu saya nyengir kuda sampai bermenit-menit *lebay.com*, akhirnya dia nanya juga.
"Jadi gini, menurut elo nih, La.. lo lebih deket sama siapa: sahabat lo apa temen kantor?"
"Mmm.. sahabat gua lah..."
"Salah."
"Lah? Salah gimana? Lo ini aneh. Nanya-nanya
tentang gua, terus gua jawab, eh malah dibilang salah."
"Ya salah, Neng...."

"Idih." "Udah, jangan sewot dulu. Gini, gini... menurut gua, ya, La... yang lebih deket sama elo, pastinya, bukan sahabat elo... tapi temen-temen kantor..."
"Hmmm..."
"Karena elo kan spent almost all day sama mereka, kan? Yang tiap hari lo ajak cekakak cekikik... tiap hari barengan makan siang... Paling lo ketemuan sama sahabat-sahabat lo cuman weekend doang, kan?"
Saya nggak pernah menyadari bahwa memang teman-teman di kantor-lah yang paling dekat dalam kehidupan saya, sampai di malam itu, ketika saya berpisah dengan teman saya usai makan di food court sebuah mal.

Iya... benar juga ya.. Yang tahu jerohan saya.. pastinya Bunda Beatrix, Senior Secretary yang duduk di samping pak kusir.. eh.. saya setiap hari. Yang tahu gimana cengengnya Lala, excitednya Lala, geblegnya Lala, jahatnya Lala, emosionalnya Lala... ya beliau ini! Saya menghabiskan 5 hari dalam seminggu, dari pukul setengah sembilan sampai setengah enam sore... dan beliau inilah yang menjadi saksi hidup betapa begajulan-nya seorang Lala Purwono.. iya, saya! :)


OK, Bunda memang dekat dengan saya karena p
ekerjaan kami yang sama... tapi saya juga dekat dengan seorang teman yang lain, yang dekat karena saya sepikiran, sepaham, hampir seumuran (dia lebih muda), dan punya kesamaan: sama-sama suka nyanyi (malah pernah ikutan audisi Idol segala terus nggak lolos bareng2.. wakakakaka)

Paulus.. iya, nama temen saya itu.. selalu menjadi partner saya saat pergi ke NAV karaoke, hangout di Grazia after office hours, bahkan ikut les EF barengan (dibayarin kantor). Curhat-curhatan soal guys and girls... saya nanya pendapatnya soal cowok.. demikian pula sebaliknya.. Dua tahun yang lalu, sempat punya pikiran untuk nulis novel bareng tapi sampai sekarang nggak pernah terwujud saking bawelnya kami berdua.. hihihi..


Oh ya, selain teman berbagi cerita, Paulus juga saya jadikan sebagai manequin hidup saya. Apa maksudnya? Hm.. jadi gini, karena saya ini sok ngerasa ahli dalam bidang fashion nih, saya sering mendandani cara berpakaiannya.... Alhasil... Ulang tahun kemarin, saya membelikan dia dasi dan vest rajutan... yang hari ini dia pakai (minus vest-nya, plus kemeja yang setahun kemarin saya belikan buat dia)... dan bikin saya terharu.... :)

You have no idea how it makes me feel...
Being surrounded by people who care and I really care about....

I'm home, with my lovely bro and his wife...
I'm having fun with GangGila...
and I have my best buddies at the office who I can talk to and share my feelings.

Oh ya...
I have you, too.. Friends I've met through technology!
what a complete life, don't you think? :)

Well... apa lagi yang membuat saya berpikir merasa sebagai makhluk paling menderita sedunia kalau saya memiliki apa yang mungkin tidak dimiliki oleh orang lain, kan....