Teman saya sedang putus cinta.
Saya tahu cerita ini dari postingan terakhir di blognya. Kesedihan itu dia tuangkan dalam beberapa baris kalimat saja lalu diakhiri dengan permintaan dukungan dari kami, teman-teman blogger-nya, yang saling setia berkunjung untuk menyapa ... (atau mencela, barangkali? hehe).
Hus, ga boleh becanda.
(serius mode: ON)
Di situ dia bilang, haruskah dia menghapus semua cerita-cerita tentang kekasihnya, ketika mereka masih bersama? Kenangan-kenangan yang terjalin ketika mereka masih ketawa ketiwi, haha hehe bareng-bareng, sampai photo-photo mesra yang mereka abadikan saat mereka jalan-jalan berdua? Tulisan-tulisan yang isinya I LAP YU SO MACH. Tulisan-tulisan yang saya yakin sekali bakal bikin hati teman saya itu makin berdarah-darah setiap membaca ulang satu persatu...
*Duhai para lelaki di dunia.. kenapa kalian sejahat itu sama kami, sih!* :)
Ketika dia bertanya, apakah dia harus menghapus semua kenangan itu dengan cara menghilangkan segala posting penuh cinta dari isi blognya, I couldn't help but wonder: apakah bisa segala kenangan itu akan otomatis hilang ketika kita menghapus sesuatu dalam satu click mouse saja? Bisakah semua keindahan yang pernah terangkai itu dapat hilang tak berbekas hanya bermodal satu click mouse?
...dan semuanya bekerja seperti magic? Sihir? Ajaib?
Buat saya... jangan berharap segala keindahan bisa hilang dalam satu kedipan mata, dalam satu click mouse. Lain dengan prinsip mencabut cepat-cepat plester yang melekat di luka supaya sakitnya hanya terasa di awal tapi kemudian tidak lagi sakit, buat saya, melupakan seseorang tidak harus dalam waktu yang instan.
Deal with it, everyday.
Lupa, kalau memang lupa.
Karena kalau kamu memaksa untuk melupakan seseorang, it's like keeping an old shirt in our cupboard. Ditumpuk sedemikian rupa dengan pakaian-pakaian yang baru... mencoba untuk tidak dipakai lagi...
until someday you realize..
that shirt... is still there.
So,
delete?
or not delete?
Hmm..
Sweetheart..
why don't you just... deal with it?
Pelan-pelan saja..
Because no one asks you to get rid of him in a blink of an eye...
Love ya.
Kiss kiss. Hug hug.
Saya tahu cerita ini dari postingan terakhir di blognya. Kesedihan itu dia tuangkan dalam beberapa baris kalimat saja lalu diakhiri dengan permintaan dukungan dari kami, teman-teman blogger-nya, yang saling setia berkunjung untuk menyapa ... (atau mencela, barangkali? hehe).
Hus, ga boleh becanda.
(serius mode: ON)
Di situ dia bilang, haruskah dia menghapus semua cerita-cerita tentang kekasihnya, ketika mereka masih bersama? Kenangan-kenangan yang terjalin ketika mereka masih ketawa ketiwi, haha hehe bareng-bareng, sampai photo-photo mesra yang mereka abadikan saat mereka jalan-jalan berdua? Tulisan-tulisan yang isinya I LAP YU SO MACH. Tulisan-tulisan yang saya yakin sekali bakal bikin hati teman saya itu makin berdarah-darah setiap membaca ulang satu persatu...
*Duhai para lelaki di dunia.. kenapa kalian sejahat itu sama kami, sih!* :)
Ketika dia bertanya, apakah dia harus menghapus semua kenangan itu dengan cara menghilangkan segala posting penuh cinta dari isi blognya, I couldn't help but wonder: apakah bisa segala kenangan itu akan otomatis hilang ketika kita menghapus sesuatu dalam satu click mouse saja? Bisakah semua keindahan yang pernah terangkai itu dapat hilang tak berbekas hanya bermodal satu click mouse?
...dan semuanya bekerja seperti magic? Sihir? Ajaib?
Buat saya... jangan berharap segala keindahan bisa hilang dalam satu kedipan mata, dalam satu click mouse. Lain dengan prinsip mencabut cepat-cepat plester yang melekat di luka supaya sakitnya hanya terasa di awal tapi kemudian tidak lagi sakit, buat saya, melupakan seseorang tidak harus dalam waktu yang instan.
Deal with it, everyday.
Lupa, kalau memang lupa.
Karena kalau kamu memaksa untuk melupakan seseorang, it's like keeping an old shirt in our cupboard. Ditumpuk sedemikian rupa dengan pakaian-pakaian yang baru... mencoba untuk tidak dipakai lagi...
until someday you realize..
that shirt... is still there.
So,
delete?
or not delete?
Hmm..
Sweetheart..
why don't you just... deal with it?
Pelan-pelan saja..
Because no one asks you to get rid of him in a blink of an eye...
Love ya.
Kiss kiss. Hug hug.
0 komentar:
Post a Comment