What is it with Chubby lovers?
Pertanyaan itu sempat terbayang-bayang di dalam isi kepala saya ketika mengetahui kalau beberapa teman lelaki saya sangat 'kecanduan' dengan perempuan-perempuan bertubuh extra large alias super chubby!
Ini jelas mencengangkan, karena setahu saya, di dalam pikiran lelaki, women are supposed to be sexy, with big boobs, pinggang yang ramping, kaki yang jenjang, dan wajah yang cantik. Malah, beberapa kesan yang saya dapat adalah, biarpun cakepnya kayak apa, tapi kalau sudah 'montog', 'padat karya', and too much 'love handle', mereka jadi mundur teratur.
Dan... saya KELIRU!
Not everyone adores goddess with big boobs, pinggang espanyola, kaki yang seksi panjang, dan wajah yang tirus dengan tulang tinggi yang memesona. Tidak semua lelaki langsung ngiler dan hatinya rontok karena melihat pemandangan seperti itu. Oooookkay. Mereka tetap ngiler, tetap deg-degan horny *aih, bahasakuuuhhhh*, tetep nggak bisa melepaskan pandangan dari sosok yang melenggang begitu seksinya di depan mereka, tapi one thing for sure, mereka justru memilih perempuan-perempuan yang bertubuh montog, 'padat karya' dan berpipi chubby!
What the hell is wrong with them??? Kenapa mereka justru lebih tergila-gila dengan perempuan yang mungkin jauh dari kesan seksi, seperti pandangan umum dimana seksi adalah tubuh ala gitar Spanyol?
"Aduh, La. Aku juga nggak tau kenapa bisa suka sama perempuan-perempuan yang chubby. I think.. mereka sangat seksi!" kata seorang teman yang selalu berpacaran dengan perempuan-perempuan bertubuh XL.
"Nggemesin kali, ya, La... Mungkin karena mereka enak dipeluk-peluk, bukan berasa tulang berbungkus kulit doang, jadi lebih nyaman aja..." kata teman yang lain sambil terkikik geli.
Ujung-ujungnya memang cuman satu hal.
"Kalau sudah soal hati, La, what else can I say? Reaksi kimia itu nggak bisa dikendalikan. Dan mungkin, hormonku baru bisa bekerja hanya untuk cewek-cewek ukuran XL doang! Who knows?"
Ya.
Chemistry. Memangnya bisa kita kendalikan? Ini adalah reaksi yang terjadi dengan sendirinya, yang spontan, yang cuman Tuhan saja yang tahu kenapa bisa terasa getaran serupa gesekan sayap kupu-kupu di atas perut setiap kali kita melihat seorang lawan jenis di depan mata. Atau, setiap dekat dengan perempuan atau lelaki pujaan, yang mungkin far below our standard, not our type, bukan selera masyarakat pada umumnya, tapi gesekan sayap kupu-kupu itu terasa dengan sangat hebatnya.
It's just a matter of what your heart tells you, kan? Mau kemudian suka yang ukuran XL atau XS, kalau udah masalah hati, you just follow your heart.
Saya pun akhirnya mengerti kenapa beberapa kawan saya begitu tergila-gila dengan perempuan yang ukurannya XL atau lebih dari itu (at some point, saya lega sekali, karena sekalipun badan saya nggak langsing, saya masih punya kans untuk bertarung dalam arena perjodohan! haha... lebay banget, deh!). Saya pun akhirnya mengerti kalau pada akhirnya, ini adalah masalah hati dan masalah selera saja.
Sama seperti saya yang, tanpa alasan, sangat menyukai lelaki-lelaki dengan janggut yang lupa tercukur sehingga membuatnya nampak sangat jantan.
Sama seperti saya yang, tanpa alasan, sangat jatuh cinta sekali dengan lelaki-lelaki yang tidak berpenampilan metroseksual, tapi terkesan cuek sekalipun wajib hukumnya untuk selalu wangi.
Dan sama seperti saya saat ini, yang tanpa alasan jelas, malah jadi inngggiiin sekali memiliki kekasih yang bertubuh chubby dan tinggi.
And in the end, saya ngerasa malu sendiri karena sempat merasa heran dengan teman-teman yang selalu ngerasa jantungnya berdebar setiap bertemu dengan perempuan-perempuan bertubuh XL atau lebih.
Mengapa begitu?
Because somehow, itu artinya saya harus siap-siap ditanya, "Kenapa sekarang elu mendadak pingin punya pacar gendut dan berewokan?"
Percayalah, saya nggak punya jawabannya.
Dan, bisa nggak, sih, kamu berhenti bawelin saya dengan pertanyaan nggak penting macem itu??? Suka-suka saya dong.. Mau gendut kek, kek. Berewokan, kek. Nggak rapih, kek. Bodo! Yang pentin gue cinta, wekkk... Bawel amat!
*Yeee... gue kan bales nanya, Laaaa.... Kenapa situ malah nyolot sih?*
Hehehe.
Iya juga sih... Kenapa saya malah nyolot, ya? ck-ck-ck... ^_^
***
Depan televisi, Senin, 24 Agustus 2009, 12.06 Pagi
Masih belum ngantuk dan nulis sekenanya aja :D